BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan Oksigen Kapasitas ( daya muat ) udara dalam
paru-paru adalah 4500 sampai 5000 ml. Udara yang diproses dalam paru-paru hanya
sekitar 10 % ( 500 ml ), yakni yang dihirup ( inspirasi ) dan yang dihembuskan
(ekspirasi) pada pernafasan biasa.
Kebutuhan oksigen merupakan salah satu kebutuhan dassr pada
manusia, yaitu kebutuhan fisiologis.Pemenuhan kebutuhan oksigenitas ditunjukan
untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan
melakukan aktivitas bagi berbagai organ dan sel.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalah
yang dibahas diantaranya adalah :
1.2.1 Apa pengertian dari kebutuhan oksigen ?
1.2.2 Komponen
apa saja yang ada dalam Asuhan Keperawatan pada pasien gangguan Oksigenasi ?
1.3 Tujuan
Tujuan yang diambil dari rumusan masalah tersebut :
1.3.1 Mengetahui
pengertian kebutuhan oksigenasi
1.3.2 Mengetahui komponen yang ada dalam Asuhan Keperawatan pada
pasien gangguan Oksigenasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Oksigenasi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen kedalam sisitem
( kimia atau fiiska). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau
yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya
terbentuklah CO2, energi dan air. Akan tetapi penambahan O2
yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup
bermakna terhadap aktifitas sel.
2.2.
Sistem tubuh yang berperan dalam oksigenasi
Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi terdiri atas saluran pernafasan bagian atas ( hidung, faring, laring, dan epiglotis ) dan bagian bawah ( trachea, bronchus, bronkiolus, dan paru ).
Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi terdiri atas saluran pernafasan bagian atas ( hidung, faring, laring, dan epiglotis ) dan bagian bawah ( trachea, bronchus, bronkiolus, dan paru ).
2.3. Proses Oksigenasi
Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi tubuh terdiri atas 3 tahap, yaitu
- Ventilasi : proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer.
- Difusi Gas : pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan CO2 di kapiler dengan alveoli
- Transportasi Gas : proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler.
Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi tubuh terdiri atas 3 tahap, yaitu
- Ventilasi : proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer.
- Difusi Gas : pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan CO2 di kapiler dengan alveoli
- Transportasi Gas : proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler.
2.4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi
1. Hormon dan obat
Semua hormone dapat melebarkan pelebaran saluran pernafasan.Obat yang tergolong parasimpatis dapat melebarkan saluran nafas sedangkan obat yang tergolong beta non selektif dapat mempersempit nafas.
Semua hormone dapat melebarkan pelebaran saluran pernafasan.Obat yang tergolong parasimpatis dapat melebarkan saluran nafas sedangkan obat yang tergolong beta non selektif dapat mempersempit nafas.
2. Alergi pada saluran nafas
Banyak faktor yang dapat menimbulkan alergi. Faktor – faktor ini menyebabkan bersin, bila terdapat rangsangan di daerah nasal. Batuk, bila di saluran pernafasan di bagian atas.Boronkokontriksi pada asama bronkhiale dan rhinitis bila terdapat di saluran pernafasan bagian bawah.
Banyak faktor yang dapat menimbulkan alergi. Faktor – faktor ini menyebabkan bersin, bila terdapat rangsangan di daerah nasal. Batuk, bila di saluran pernafasan di bagian atas.Boronkokontriksi pada asama bronkhiale dan rhinitis bila terdapat di saluran pernafasan bagian bawah.
3. Perkembangan
Tahap perkembangan anak dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan aksigenasi, karena usia organ dalam tubuh berkembang seiring dengan perkembangan usia.
Tahap perkembangan anak dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan aksigenasi, karena usia organ dalam tubuh berkembang seiring dengan perkembangan usia.
4. Lingkungan
Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi seperti faktor alergi, ketinggian tanah dan suhu.
5. Perilaku
Faktor perilaku dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi adalah dalamcara kita mengkonsumsi makanan ( status nutrisi ), aktivitas dan merokok.
Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi seperti faktor alergi, ketinggian tanah dan suhu.
5. Perilaku
Faktor perilaku dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi adalah dalamcara kita mengkonsumsi makanan ( status nutrisi ), aktivitas dan merokok.
2.5. Masalah Kebutuhan Oksigenasi
a. Hipoksia : Merupakan kondisi tidak tercukupinya
pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau
peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel , ditandai dengan adanya warna
kebiruan pada kulit ( sianosis ).
c. Obstruksi jalan nafas ( bersihan jalan nafas )
Kondisi pernafasan yang tidak normal akibat ketidak mampuan batuk secara efektif.
Kondisi pernafasan yang tidak normal akibat ketidak mampuan batuk secara efektif.
d. Pertukaran gas
Kondisi penurunan gas baik O2 maupun CO2 antara alveoli paru dan system vascular.
Kondisi penurunan gas baik O2 maupun CO2 antara alveoli paru dan system vascular.
2.6Asuhan Keperawatan Pada Klien Gangguan Oksigenasi
A. Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat Keperawatan
Pengkajian
riwayat keperawatan pada masalah kebutuhan oksigen meliputi, ada atau tidaknya
gangguan proses pernapasan,gangguan pada peredaran darah pada tahap pengkajian
keluhan atau gejala,hal yang perlu diperhatikanadalah infeksi kronis pada
hidung,sakit pada daerah sinusotitis media,keluhan nyeripada tenggorokan.
2. Pola
Batuk dan Produksi Sputum
Tahap
pengkajian pola batuk dilakukan dngan cara menilai apakah batuk termasuk batuk
kering ,keras,dan kuat dengan suara mendesing berat dan berubah-ubah
seperti kondisi pasien yang mengalami penyakit kanker, pengkajian sputum
dilakukan dengan cara meriksa warna,kejernihan,apakah bercampur darah terhadap
sputum yang dikeluarkan oleh pasien.
3. Sakit Dada
Pengkajian
sakit dada dilakukan dengan cara mengetahui bagian yang sakit, luas,
imtensiras, faktor yang menyebabkan rasa sakit ,perubahan nyeri dada apabila
posisi pasien berubah,serta adanya hubungan antra waktu inspirasi dan ekspirasi
dengan rsa sakit.
4. Pengkajian Fisik
a.Inspeksi
pengkajian ini meliputi penentuan jalan napas,apakah napas spontan melalui hidung,mulut,oral,nasal.
b.Palpasi
pemeriksaan ini bertujuan untuk mendekteksi kelainan seperti nyeri tekan yang
ditimbulkan akibat luka.melalui palpasi dapat diteliti gerakan dinding toraks
pada saat inspirasi dan ekspirasi terjadi.
c.Perkusi
pengkajian ini bertujuan untuk menilai normal atau tidanya suara perkusi paru
d.Auskultasi pemeriksaan ini
bertujuan menilai adanya suara nafas
5. Pemeriksaan Laboratorium
Selain
pemeriksaan laboratorium HB,leukosit dan yang lain-lain yang dilakukan secara
rutin,juga dilakukan pemeriksaan skuntumguna melihat kuman dengan cara
mikroskopis. Uji resistensi dapat dilakukan secara kultur,untuk melihat sel
tumor, pemeriksaan sitologi.
6. Pemeriksaan Diagnostic
a Ronsen dada
b Fluoroskopi
c Bronkografi
d Angiografi
e Endoskopi
f Radio isotop
g Mediastinoskopi
b Fluoroskopi
c Bronkografi
d Angiografi
e Endoskopi
f Radio isotop
g Mediastinoskopi
B. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak efektif berhubungan
dengan :
• Produksi sekresi yang kental / berlebihan akibat penyakit infeksi.
• Imobilisasi, status sekresi, batuk tidak efektif akibat penyakit sistem saraf.
• Efek sedative dari obat pembedahan, trauma, nyeri, kelelahan, gangguan kognitif.
• Depresi reflek batuk.
• Penurunan O2 dalam udara inspirasi.
• Produksi sekresi yang kental / berlebihan akibat penyakit infeksi.
• Imobilisasi, status sekresi, batuk tidak efektif akibat penyakit sistem saraf.
• Efek sedative dari obat pembedahan, trauma, nyeri, kelelahan, gangguan kognitif.
• Depresi reflek batuk.
• Penurunan O2 dalam udara inspirasi.
• Berkurangnya mekanisme pembersihan silia
dan respon peradangan.
2. Pola Nafas Tidak Efektif, berhubungan dengan :
• Penyakitinfeksi dari paru
• Depresi pusat pernafasan
• Lemahnya otot pernafasan
• Turunnya ekspresi paru
• Obstruksi trachea
• Penyakitinfeksi dari paru
• Depresi pusat pernafasan
• Lemahnya otot pernafasan
• Turunnya ekspresi paru
• Obstruksi trachea
3. Kerusakan Pertukaran Gas, berhubungan dengan :
• Perubahan suplai O2
• Obstruksi saluran pernafasan
• Adanya penumpukan cairan dalam paru
• Atelektaktis
• Bronkospasme
• Adanya edema paru
• Tindakan pembedahan paru
• Perubahan suplai O2
• Obstruksi saluran pernafasan
• Adanya penumpukan cairan dalam paru
• Atelektaktis
• Bronkospasme
• Adanya edema paru
• Tindakan pembedahan paru
4. Gangguan Perfusi Jaringan, berhubungan dengan
:
• Adanya perdarahan
• Adanya edema
• Imobilisasi
• Menurunnya aliran darah
• Vasokontriksi
• Hipovolumik
• Adanya perdarahan
• Adanya edema
• Imobilisasi
• Menurunnya aliran darah
• Vasokontriksi
• Hipovolumik
C. Perencanaan keperawatan
1. Mempertahankan jalan
nafas agar efektif
2. Mempertahankan pola
pernafasan agar kembali efektif
3. Memepertankan
pertukaran gas
4. Memperbaikai
perfusi jaringan
D.Pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Latihan nafas
Latihan
nafas merupakan cara bernafas untuk memperbaiki ventilasi alveoli atau
memelihara pertukaran gas,mencegah atelektasis,meningkatkanefisiensibatuk
dan mengurangi stress.
2. Latihan batuk efektif
Latihan
batuk efektif merupakan cara untuk melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan
batuk secara efektif dengan tujuan untuk membersihkan laring,trakea,dan
broniolus dari secret atau benda asing dijalan nafas.
3. Pemberian oksigen
Pembrian
oksigen merupakan tindakan keperawatan dengan cara memberikan oksigen kedalam
paru melalui saluran pernafasan dengan alatbantu oksigen. Pemberian oksigen
pada pasien dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu melalui kanula,nasal,dan
masker dengan tujuan memenuhi kebutuhan manusia oksigen dan mencegah terjadinya
hipoksia.
4. Penghisapan lendir
Penghisapan
lendir merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak
mampu mengeluarkan secret atau lender sendri.Tindakan ini bertujuan
untukmembersihkan jalan nafas dan memenuhi kebutuhan oksigenasi.
E.Evaluasi keperawatan
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan oksigen secara umum
dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam:
1. Mempertahankan
jalan nafas secara efektif yang ditunjukan dengan cara adanya kemampuan untuk
bernapas,jalan nafas bersih,tidak adanya sumbatan,frekuensi,irama,kedalaman
nafas normal,seta tidak ditemukan adanya tanda hipoksia.
2.Mempertahankan
pola nafas secara efektif yang ditunjukan engan adanya kemampuan untuk
bernafas,frekuensi,irama, dan kedalaman nafas normal, tidak ditemukan adanya
tanda hipoksia,serta kemampuan paru berkembang dengan baik.
3. Mempertahankan
pertukaran gas secara efektif yang ditunjukan dengan adanya kemampuan untuk
bernafas secara efektif,tidak ditemukan dispnea pada usaha nafas, inspirasi dan
ekspirasi dalam batas normal,serta siturasi oksigen dan CO2 dalam
keadaan normal.
4. Meningkatkan ferpusi jaringan dengan
adanya kemampuan pengisiankapiler,frekuensi,irama,nkekuatan nadi dalambatas
normal,dari status hidrasi normal.
BAB III
STUDY KASUS
3.1
Asuhan keperawatan kepada Ny.S dengan gangguan oksigenasi di RS. X
Tanggal
Masuk RS : 10 juli 2011
Tanggal Pengkajian : 10 juli 2011
Diagnosa Medis : Dispnea
No. RM : 154837
Ruang : IGD
A. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama Lengkap : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 45 th
Status : Nikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Dosen
Alamat : Luwungragi
Tanggal Pengkajian : 10 juli 2011
Diagnosa Medis : Dispnea
No. RM : 154837
Ruang : IGD
A. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama Lengkap : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 45 th
Status : Nikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Dosen
Alamat : Luwungragi
b.
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Usia : 60 th
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Luwungragi
Hubungan dengan pasien : Suami
Nama : Tn. B
Usia : 60 th
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Luwungragi
Hubungan dengan pasien : Suami
B.
RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas
b.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada waktu pasien datang ke IGD, pasien mengatakan sesak nafas dan lemas sudah satu hari yang lalu akibat kelelahan. Keluarga klien memutuskan untuk di bawa ke rumah sakit, pada tanggal 10 juli sampai pengkajian.Pada waktu di lakukan pengkajian di IGD didapat data sesak nafas pasien sudah agak berkurang, tetapi masih lemas.Pasien banyak bertanya tentang penyakitnya.
Pada waktu pasien datang ke IGD, pasien mengatakan sesak nafas dan lemas sudah satu hari yang lalu akibat kelelahan. Keluarga klien memutuskan untuk di bawa ke rumah sakit, pada tanggal 10 juli sampai pengkajian.Pada waktu di lakukan pengkajian di IGD didapat data sesak nafas pasien sudah agak berkurang, tetapi masih lemas.Pasien banyak bertanya tentang penyakitnya.
c.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya sudah sering merasakan sesak nafas apabila kelelahan, tetapi pasien belum pernah pergi ke rumah sakit.
Pasien mengatakan sebelumnya sudah sering merasakan sesak nafas apabila kelelahan, tetapi pasien belum pernah pergi ke rumah sakit.
d.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan dari pihak keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang dideritanya sekarang ini.
Pasien mengatakan dari pihak keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang dideritanya sekarang ini.
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : lemah
2. Kesadaran : Sadar
3. Tanda – Tanda Vital :
Takanan Darah : 120/70 mmhg
Nadi : 95 x/menit
Suhu : 36,50C
Pernafasan : 37 x/menit
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : lemah
2. Kesadaran : Sadar
3. Tanda – Tanda Vital :
Takanan Darah : 120/70 mmhg
Nadi : 95 x/menit
Suhu : 36,50C
Pernafasan : 37 x/menit
b.
Pemeriksaan FisikHead To Toe
1. Kepala : bentuk kepala simetris, rambut lebat dan hitam
2. Muka : bentuk muka simetris, ekspresi wajah gelisah
3. Mata : kedua mata simetris, tidak ada sekres, bola mata normal, menggunakan kaca mata.
4. Hidung : memiliki hidung simetri dan tidak ada pendarahan
5. Mulut : mukosa kering, tidak ada luka, gigi bersih
6. Telinga : kedua telinga simetris, tidak ada sekres, pendengaran normal
7. Leher : tidak ada pembengkakan tiroid
8. Dada : bentuk dada simetris antara kanan dan kiri
• Jantung : irama jantung regular, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi sonor
• Paru : irama pernafasan tidak teratur, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi hipersonor
9. Abdomen : bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka
10. Luka : kulit pasien berwarna sawo matang, tidak bengkak, lembab
1. Kepala : bentuk kepala simetris, rambut lebat dan hitam
2. Muka : bentuk muka simetris, ekspresi wajah gelisah
3. Mata : kedua mata simetris, tidak ada sekres, bola mata normal, menggunakan kaca mata.
4. Hidung : memiliki hidung simetri dan tidak ada pendarahan
5. Mulut : mukosa kering, tidak ada luka, gigi bersih
6. Telinga : kedua telinga simetris, tidak ada sekres, pendengaran normal
7. Leher : tidak ada pembengkakan tiroid
8. Dada : bentuk dada simetris antara kanan dan kiri
• Jantung : irama jantung regular, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi sonor
• Paru : irama pernafasan tidak teratur, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi hipersonor
9. Abdomen : bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka
10. Luka : kulit pasien berwarna sawo matang, tidak bengkak, lembab
D. DATA PENUNJANG
EKG : dalam batas normal tidak ada kelainan
EKG : dalam batas normal tidak ada kelainan
E. TERAPI
Rl 20 tetes / menit lewat IV
O2 5 liter / menit
Rl 20 tetes / menit lewat IV
O2 5 liter / menit
F. DATA FOKUS
Ds :
• pasien mengatakan sesak nafas
• pasien mengatakan lemas
• pasien mengatakan kurang tahu tentang penyakitnya
Ds :
• pasien mengatakan sesak nafas
• pasien mengatakan lemas
• pasien mengatakan kurang tahu tentang penyakitnya
Do
:
• pasien keliatan lemas
• terpasang O2 5 liter / menit
• nadi 95 x/menit, pernafasan 37 x/menit
• bibir kering, wajah tampak pucat
• ekspresi wajah gelisah
• mukosa kering
• irama pernafasan tidak teratur
• pasien keliatan lemas
• terpasang O2 5 liter / menit
• nadi 95 x/menit, pernafasan 37 x/menit
• bibir kering, wajah tampak pucat
• ekspresi wajah gelisah
• mukosa kering
• irama pernafasan tidak teratur
• suara perkusi hipersonor
G. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS : Pasien mengatakan sesak nafas
DO : - RR = 37 /menit, nadi 95 x/menit, terpasang oksigen, ekspresi wajah gelisah, irama pernafasan tidak teratur, suara perkusi hipersonor. Penurunan energy / kelelahan,pola nafas tidak efektif
DS : Pasien mengatakan lemas
DO : wajah tampak pucat, bibir kering, lemah, kelelahan
DS : pasien mengatakan kurang tahu tentang penyakitnya
DO : dulu dan sekarang pasien mengalami penyakit yang sama. Kurang informasi, kurang pengetahuan
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa keperawatan Tgl di temukan Tgl teratasi
1 Pola nafas tidak efektif, berhubungan dengan penurunan energi / kelelahan 10 juli 2011
2 Kekurangan volume cairan, berhubungan dengan kegagalan dalam mekanisme pengaturan 10 juli 2011
3 Kurangnya pengetahuan, berhubungan dengan kurangnya informasi 10 juli 2011
I. PRORITAS MASALAH
1. Pola nafas tidak efektif, berhubungan dengan penurunan energi / kelelahan
2. Kekurangan volume cairan, berhubungan dengan kegagalan dalam mekanisme pengaturan
3. Kurangnya pengetahuan, berhubungan dengan kurangnya informasi
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS : Pasien mengatakan sesak nafas
DO : - RR = 37 /menit, nadi 95 x/menit, terpasang oksigen, ekspresi wajah gelisah, irama pernafasan tidak teratur, suara perkusi hipersonor. Penurunan energy / kelelahan,pola nafas tidak efektif
DS : Pasien mengatakan lemas
DO : wajah tampak pucat, bibir kering, lemah, kelelahan
DS : pasien mengatakan kurang tahu tentang penyakitnya
DO : dulu dan sekarang pasien mengalami penyakit yang sama. Kurang informasi, kurang pengetahuan
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa keperawatan Tgl di temukan Tgl teratasi
1 Pola nafas tidak efektif, berhubungan dengan penurunan energi / kelelahan 10 juli 2011
2 Kekurangan volume cairan, berhubungan dengan kegagalan dalam mekanisme pengaturan 10 juli 2011
3 Kurangnya pengetahuan, berhubungan dengan kurangnya informasi 10 juli 2011
I. PRORITAS MASALAH
1. Pola nafas tidak efektif, berhubungan dengan penurunan energi / kelelahan
2. Kekurangan volume cairan, berhubungan dengan kegagalan dalam mekanisme pengaturan
3. Kurangnya pengetahuan, berhubungan dengan kurangnya informasi
J. INTERVENSI
Hari/Tanggal No.DX Tujuan dan kriteria hasil intervensi
Minggu/10 juli 2011 1 Setelah dilakukan tindakan 1 x 20 menit, diharapkan pasien dapat bernafas dengan normal, dengan kriteria hasil :
Nafas tidak sesak
Ekspresi muka tidak gelisah
Irama nafas normal
Suara perkusi sonor
RR normal Posisikan pasien untuk memudahkan bernafas, monitor pola nafas, saran untuk melakukan batuk efektif, auskultasi suara nafas, catat pergerakan dada.
Minggu/10 juli 2011 2 Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit, diharapkan pasien dapat terpenuhi cairannya, dengan kriteria hasil :
Badannya tidak lemas
Bibir tidak kering
Muka tidak pucat Anjurkan istirahat yang cukup, kaji kemampuan pasien dalam beraktivitas, monitor intake nutrisi untuk penambah energi, monitor TTV, bantu pasien untuk memenuhikebutuhan diri
Minggu/10 juli 2011 3 Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit, diharapkan pasien dapat mengetahui tentang penyakitnya, dengan kriteria hasil :
Pasien tidak terkena penyakit yang sama lagi
Pasien bisa menjaga kesehatannya. Terangkan proses penyakit, terangkan penyebab penyakit, terangkan pengobatan penyakit, ajarkan tanda dan gejala penyakit, ajarkan pencegahan penyakit
Hari/Tanggal No.DX Tujuan dan kriteria hasil intervensi
Minggu/10 juli 2011 1 Setelah dilakukan tindakan 1 x 20 menit, diharapkan pasien dapat bernafas dengan normal, dengan kriteria hasil :
Nafas tidak sesak
Ekspresi muka tidak gelisah
Irama nafas normal
Suara perkusi sonor
RR normal Posisikan pasien untuk memudahkan bernafas, monitor pola nafas, saran untuk melakukan batuk efektif, auskultasi suara nafas, catat pergerakan dada.
Minggu/10 juli 2011 2 Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit, diharapkan pasien dapat terpenuhi cairannya, dengan kriteria hasil :
Badannya tidak lemas
Bibir tidak kering
Muka tidak pucat Anjurkan istirahat yang cukup, kaji kemampuan pasien dalam beraktivitas, monitor intake nutrisi untuk penambah energi, monitor TTV, bantu pasien untuk memenuhikebutuhan diri
Minggu/10 juli 2011 3 Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit, diharapkan pasien dapat mengetahui tentang penyakitnya, dengan kriteria hasil :
Pasien tidak terkena penyakit yang sama lagi
Pasien bisa menjaga kesehatannya. Terangkan proses penyakit, terangkan penyebab penyakit, terangkan pengobatan penyakit, ajarkan tanda dan gejala penyakit, ajarkan pencegahan penyakit
K. IMPLEMENTASI
Hari/tanggal No.DX Implementasi Respon
Minggu/10 juli 2011 1 Memosisikan pasien untuk memudahkan bernafas, memonitor frekuensi, ritme, kedalaman pernafasan, melakukan fisioterapi dada, mengauskultasi suara nafas, menyarankan tarik nafas dalam. Pasien mau melakukan fisioterapi dada dan tarik nafas dalam
Minggu/10 juli 2011 2 Anjurkan istirahat yang cukup, mengkaji kemampuan pasien dalam beraktivitas, memonitor intake nutrisi untuk penambah energi, memonitor TTV, membantu pasien memenuhi kebutuhan perawatannya. Pasien terpenuhi cairannya
Minggu/10 juli 2011 3 Menerangkan tentang proses penyakit, penyebab penyakit, pengobatan penyakit, tanda dan gejala penyakit, dan pencegahan penyakit. Pasien mendengarkan apa yang di ajarkan
Hari/tanggal No.DX Implementasi Respon
Minggu/10 juli 2011 1 Memosisikan pasien untuk memudahkan bernafas, memonitor frekuensi, ritme, kedalaman pernafasan, melakukan fisioterapi dada, mengauskultasi suara nafas, menyarankan tarik nafas dalam. Pasien mau melakukan fisioterapi dada dan tarik nafas dalam
Minggu/10 juli 2011 2 Anjurkan istirahat yang cukup, mengkaji kemampuan pasien dalam beraktivitas, memonitor intake nutrisi untuk penambah energi, memonitor TTV, membantu pasien memenuhi kebutuhan perawatannya. Pasien terpenuhi cairannya
Minggu/10 juli 2011 3 Menerangkan tentang proses penyakit, penyebab penyakit, pengobatan penyakit, tanda dan gejala penyakit, dan pencegahan penyakit. Pasien mendengarkan apa yang di ajarkan
L. EVALUASI
Hari / tanggal No. DX Evaluasi
Hari / tanggal No. DX Evaluasi
Minggu
/ 10 juli 2011 1 / 2 / 3 S : pasien
mengatakan masih sesak nafas, lemas, dan belum paham tentang penyakitnya
O : RR = 37x/menit, tidak banyak bergerak,pasien
kebingungan
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kapasitas ( daya muat ) udara dalam
paru-paru adalah 4500 sampai 5000 ml. Udara yang diproses dalam paru-paru hanya
sekitar 10 % ( 500 ml ), yakni yang dihirup ( inspirasi ) dan yang dihembuskan
(ekspirasi) pada pernafasan biasa.
Kebutuhan oksigen merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia, yaitu kebutuhan fisiologis.Pemenuhan kebutuhan oksigenitas ditunjukan untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas bagi berbagai organ dan sel.
Kebutuhan oksigen merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia, yaitu kebutuhan fisiologis.Pemenuhan kebutuhan oksigenitas ditunjukan untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas bagi berbagai organ dan sel.
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen kedalam sistem ( kimia atau
fiiska). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya terbentuklah CO2,
energi dan air. Akan tetapi penambahan O2 yang melebihi batas normal
pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel.
4.2 Saran
Untuk
penulisan dokumentasi asuhan keperawatan atau yang dikenal dengan istilah ASKEP
haruslah relevan dan sistematis, sehingga oleh sebab itu perlu di pelajari dan
di mengerti, sebagai dasar untuk pembuatan dokumentasi asuhan
keperawatan.Supaya mahasiswa dapat lebih paham tentang pembuatan dokumentasi
asuhan keperawatan yang benar dan berkesinambungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar